Tentang

 

LATAR BELAKANG

Desa Janggala yang terletak di Kecamatan Cidolog, Kabupaten Ciamis, memiliki potensi sumber daya lahan yang melimpah, terutama di wilayah Dusun Sukalillah. Namun, sebagian dari potensi tersebut selama bertahun-tahun belum dimanfaatkan secara maksimal. Salah satunya adalah tanah kas desa yang berada di Dusun Sukalillah yang dibiarkan tidak tergarap alias menjadi tanah tidur.

Melihat kondisi tersebut, sekelompok pemuda desa yang selama ini menggantungkan hidup dari pekerjaan informal seperti berdagang kerupuk dan menggembala ternak berinisiatif membentuk sebuah wadah produktif yang bisa mendorong pemberdayaan ekonomi lokal. Maka pada bulan Desember tahun 2015, terbentuklah Kelompok Tani Pangangonan.

Nama "Pangangonan" sendiri diambil dari aktivitas para pendirinya yang identik dengan kegiatan menggembala ternak di ladang atau tanah kosong. Namun semangat mereka tidak hanya berhenti pada menggembala, mereka juga melihat bahwa lahan-lahan yang selama ini terbengkalai justru bisa menjadi sumber kehidupan jika dikelola dengan baik.

Dengan dukungan dari pemerintah desa, para tokoh masyarakat, dan semangat kolektif antaranggota, Kelompok Tani Pangangonan memanfaatkan tanah kas desa secara non-profit sebagai lahan usaha tani yang dikelola secara gotong royong. Fokus utama yang dipilih adalah budidaya jagung hibrida, karena dinilai sesuai dengan kondisi tanah, mudah dikelola, serta memiliki potensi pasar yang luas di Ciamis untuk kebutuhan pakan ternak.

Sejak berdiri, kelompok ini tidak hanya menghidupkan kembali tanah-tanah yang tidur, tetapi juga menumbuhkan semangat baru di kalangan pemuda desa untuk kembali mencintai pertanian. Kelompok Tani Pangangonan kini menjadi salah satu contoh inisiatif lokal dalam membangun ekosistem pertanian berbasis komunitas yang mandiri, adaptif, dan berkelanjutan, yang menjadi kebanggaan warga Dusun Sukalillah dan Desa Janggala secara umum

 

 

KEGIATAN UTAMA KELOMPOK

Sejak terbentuk pada Desember 2015, Kelompok Tani Pangangonan telah menjalankan berbagai kegiatan produktif yang tidak hanya berfokus pada hasil pertanian semata, tetapi juga mencakup pemberdayaan masyarakat, edukasi pertanian generasi muda, dan penguatan ekosistem pertanian berkelanjutan di Dusun Sukalillah, Desa Janggala.

Adapun kegiatan utama kelompok ini meliputi:

1. Budidaya Jagung Hibrida Secara Organik

Budidaya jagung menjadi kegiatan inti kelompok, dengan pendekatan organik dan ramah lingkungan. Anggota kelompok mengelola lahan secara kolektif untuk menanam jagung hibrida dengan target hasil yang berkualitas tinggi, sekaligus menjadi alternatif solusi kebutuhan pakan ternak di wilayah Ciamis.

2. Pembuatan Smoke Liquid (Insektisida Nabati)

Inovasi yang dijalankan kelompok adalah produksi insektisida nabati berbasis asap cair (smoke liquid) melalui proses destilasi bahan organik. Insektisida ini digunakan untuk mendukung pertanian ramah lingkungan sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pestisida kimia. Produk ini juga menjadi sarana edukasi dan potensi usaha turunan kelompok.

3. Pelatihan Pertanian untuk Generasi Muda

Kelompok aktif melibatkan pemuda desa melalui pelatihan-pelatihan pertanian, baik teknis budidaya, pengolahan hasil, maupun penggunaan alat pertanian sederhana. Tujuannya adalah menciptakan regenerasi petani dan menjadikan sektor pertanian sebagai bidang yang menjanjikan secara ekonomi bagi kalangan muda.

4. Pengembangan Klaster Jagung dan Kemitraan Strategis

Kelompok juga tengah mengembangkan klaster jagung berbasis komunitas, di mana sistem pengelolaan dilakukan secara terorganisir antaranggota. Dalam upaya menekan inflasi dan menjaga stabilitas pangan lokal, kelompok telah menjalin program kemitraan dengan Bank Indonesia melalui pendekatan pertanian organik sebagai solusi strategis jangka panjang.

5. Penguatan Sistem FlSAM (Fleksibel Salur Modal) Internal

Salah satu inovasi kelembagaan yang dilakukan adalah membangun sistem FlSAM (Fleksibel Salur Modal) antaranggota dan warga sekitar. Dalam sistem ini, warga dapat mengambil pupuk dan benih terlebih dahulu dari kelompok, dan hasil panennya nanti akan dibeli kembali oleh kelompok dengan harga yang adil. Model ini memudahkan petani kecil untuk tetap bisa bertani meski keterbatasan modal, serta memperkuat solidaritas ekonomi di tingkat lokal.


POTENSI DAN CAPAIAN

Kelompok Tani Pangangonan, yang tumbuh dari akar semangat kolektif petani muda di Dusun Sukalillah, telah mencatat berbagai capaian luar biasa baik dalam skala lokal maupun regional. Melalui konsistensi, inovasi, dan kerja sama lintas pihak, kelompok ini tidak hanya menjadi motor penggerak pertanian desa, tetapi juga ikon keberhasilan transformasi pertanian berbasis komunitas di Kabupaten Ciamis.

Berikut adalah sejumlah potensi dan capaian penting Kelompok Tani Pangangonan:

1.   Penggagas Klaster Jagung Ciamis

Kelompok Tani Pangangonan menjadi inisiator utama terbentuknya Klaster Jagung Ciamis, sebuah inisiatif strategis yang saat ini berada di bawah naungan Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis dan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Ciamis, serta mendapat pendampingan langsung dari Bank Indonesia sebagai bagian dari upaya menekan inflasi daerah melalui penguatan sektor pertanian.

2.   Melahirkan Kader Petani Milenial Berprestasi

Kelompok ini berhasil mencetak kader petani milenial yang aktif, inovatif, dan adaptif terhadap teknologi. Salah satu anggotanya bahkan berhasil meraih Juara Pertama Pemuda Tani Petrokimia tingkat nasional, berkat inovasi dalam pemanfaatan teknologi pertanian seperti smoke liquid (insektisida nabati dari asap cair), sistem digital internal, dan pola tanam terpadu.

3.   Transformasi Lahan Tidur Menjadi Lahan Produktif

Kelompok Tani Pangangonan telah berhasil mengelola dan mengubah:

  • 2 hektar tanah kas desa yang sebelumnya berupa semak belukar, menjadi lahan produktif jagung hibrida.
  • 100 bata lahan milik BUMDes Desa Janggala, yang sekarang dimanfaatkan untuk pertanian intensif dan kegiatan pelatihan lapangan.

 4.   Kemitraan dengan Petani Lokal dan Pengurangan Pengangguran

Melalui sistem kolaboratif, kelompok ini telah menjadi mitra bagi para petani dengan cakupan lahan hingga 32 hektar, melibatkan lebih dari 60 orang, baik sebagai petani aktif maupun tenaga kerja pendukung. Ini menjadi bukti nyata bahwa pertanian bisa menjadi solusi efektif dalam menekan angka pengangguran desa dan menggerakkan ekonomi masyarakat secara langsung.

 5.   Unit Usaha Produktif Kelompok

Selain budidaya jagung, Kelompok Tani Pangangonan juga mengembangkan beberapa unit usaha pendukung dan berbasis inovasi, antara lain:

  • Produksi dan Penjualan Asap Cair (Smoke Liquid): sebagai insektisida nabati dari hasil destilasi organik.
  • Jual Beli Jagung Pipil: hasil panen dibeli langsung oleh kelompok dan dipasarkan ke mitra pakan ternak.
  • Penjualan Pupuk: khususnya pupuk organik dan nutrisi pertanian bagi anggota dan petani sekitar.
  • Penelitian dan Penerapan Teknologi IoT untuk Pertanian: seperti sistem monitoring kelembaban, suhu tanah, dan pengairan berbasis sensor, sebagai bentuk transformasi ke arah pertanian presisi (precision farming).

SUSUNAN PENGURUS

Pelindung                                 : Kepala Desa Janggala

Pengarah                                  : BPP Kecamatan Cidolog

Ketua                                       : Ipan Zulfikri

Sekretaris                                 : Toni Ahamd Agustina

Bendahara                               : Neng Ida

Bidang Budidaya Pertanian     : Muhammad Ali

Bidang Budaya Peternakan     : Itang Nursamsi

Bidang Kontruksi                     : Iwan

Bidang Alat Mesin                   : Muhlis

 

HARAPAN DAN RENCANA PENGEMBANGAN

 Kelompok Tani Pangangonan bercita-cita menjadi pelopor pertanian modern berbasis organik di Cidolog. Dalam waktu dekat, kelompok ini menargetkan pengadaan mesin pemipil, gudang penyimpanan hasil panen, serta pelatihan intensif tentang pascapanen dan pengolahan jagung menjadi produk turunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar